Seorang pria berusia 46 tahun jadi buta setelah penyakit mata berbahaya merenggut penglihatannya. Namun berkat mata bionik, pria ini bisa melihat kembali.
Menakjubkannya, Miikka Terho sudah dapat mengidentifikasi pisang dan mengeja namanya yang diletakkan di depannya berkat microchip revolusioner ini. Penanaman chip ini diletakkan di belakang mata.
Chip ini membuat mereka yang merasa tak lagi bisa melihat dan mengidentifikasi obyek memiliki harapan kembali. Video Royal Society menunjukkan Terho dari Finlandia sedang mempelajari apel dan pisang.
Benda ini terlihat panjang dan melengkung, kata Terho. Sepertinya, benda itu adalah pisang, tambahnya. Hal tersebut membuat tim ilmuwan spontan bersorak. Hasil ini sangat mengejutkan dan akan sangat menguntungkan dalam beberapa bulan mendatang.
Para ahli mengatakan penanaman sub-retina dapat merevolusi pengobatan kebutaan seperti pada penanaman koklea yang mengubah kehidupan orang tuli. Penanaman sub-retina ini sangat menguntungkan penderita retinitis pigmentosa.
Nantinya, mata bionik ini dapat digunakan mengobati makula, penyebab kebutaan pada orang tua di mana penyakit ini menyerang 500 ribu orang Inggris dan penyakit ini belum ada obatnya.
Profesor optalmologi Oxford University, Robert MacLaren mengatakan, sekarang saya bisa memberi harapan bagi penyandang penyakit mata yang akan kehilangan penglihatannya.
Perangkat dari firma Retina Implant AG Jerman ini terdiri dari microchip sangat tipis (3mm x 3mm) dan memiliki 1.500 sensor cahaya untuk menggantikan retina yang hilang karena penyakit.
Meski mata bionik telah diujicobakan sebelumnya, implan bertenaga baterai ini bukanlah aksesori rumit seperti kamera yang dipasang pada kacamata gelap. Perangkat ini diperkirakan seharga 20 ribu hingga 45 ribu poundsterling (Rp 287-646 juta).
Meski chip ini belum sempurna, tak diragukan lagi, riset terhadap alat ini berjalan sangat cepat(Inilah.com)