Kecelakaan pesawat Airbus A380 milik maskapai Qantas meninggalkan kesan yang mendalam bagi salah seorang penumpang. Dia mengaku mendengar bunyi ledakan tak lama setelah pesawat terbesar di dunia itu lepas landas dari Singapura menuju Sydney, Kamis 4 November 2010.
Membawa 433 penumpang dan 26 awak, pesawat itu menjatuhkan sejumlah serpihan di wilayah Batam, Indonesia. Pesawat akhirnya berhasil kembali ke Singapura tanpa ada yang cedera.
Diwawancara oleh stasiun radio Australia, ABC Radio, seorang penumpang bernama Christopher Lee mengungkapkan suasana yang sempat mencekam di dalam pesawat. Ketika itu, dia dan para penumpang baru sekitar 15 menit lepas landas dari Bandara Changi.
"Setelah meninggalkan Singapura, terdengar ledakan. Bunyinya tidak hanya sekali, namun dua kali dan kemudian terdengar suara berderik di dalam kabin," kata Lee.
Dia mengungkapkan peristiwa itu terjadi saat pesawat terus terbang ke atas dan tanda wajib kenakan sabuk pengaman masih menyala. Lee kemudian memuji kesigapan para awak kabin yang segera mengambil prosedur darurat dan mengabarkan pilot atas kejadian yang dialami di kabin penumpang.
Pilot pun berhasil mendaratkan pesawat relatif mulus. "Saya sering menjalani penerbangan internasional, satu hingga dua kali dalam seminggu dan ini merupakan salah satu pendaratan paling mulus yang saya alami," kata Lee.
Sementara itu, juru bicara Qantas, Olivia Wirth, mengaku ada masalah dengan salah satu mesin. "Ada masalah dengan mesin nomor dua dan mesin itu langsung dimatikan serta pesawat tiba dengan selamat," kata Wirth seperti dikutip ABC News. Penyelidikan atas kecelakaan pesawat yang dikendalikan tiga pilot itu masih berlangsung.(vivanews.com)