Manusia sebagai penghuni planet ini memang  memiliki hasrat yang  besar untuk berpetualang. Dari Bulan hingga Gunung  Everest, sejarah  telah mencatat petualangan terbesar yang telah  dilakukan oleh umat  manusia.
Pendaratan Apollo 11 di  Bulan

Adu Cepat Mencapai Kutub Selatan

Edmund Hillary menaklukkan Gunung Everest

Perjalanan Charles Darwin dengan H.M.S. Beagle

Penerbangan solo Charles Lindbergh melintasi  Atlantic

Yuri Gagarin mengitari orbit bumi

Robert Peary mencapai Kutub Utara


Albert Hofmann melakukan "LSD Trip"


Awak Apollo  11 menghadapi berbagai risiko yang  fatal untuk keluar dari  Bumi.Kegagalan mesin bisa saja meninggalkan  mereka terdampar di  permukaan bulan atau selamanya hilang di  angkasa.Radiasi matahari dan  panas mampu memasak mereka  hidup-hidup.Kegagalan setting baju luar  angkasa dapat membuat mereka  kehabisan oksigen dan tercekik.Menurut  standar teknologi sekarang,  teknologi Apollo 11 termasuk  primitif.Navigasi onboard komputer yang  hanya berisi 74 kilobyte  memori,tidak cukup untuk menyimpan satu file  MP3.Tapi begitu Neil  Armstrong mengambil langkah pertama di permukaan  bulan, semua risiko  terlupakan.Untuk waktu singkat, Fantasi untuk pergi  ke bulan yang  berumur ribuan tahun hidup kembali.Penjelajah bulan lain  lalu  mengikuti, tapi Apollo 11 a  
Adu Cepat Mencapai Kutub Selatan

Pada tahun  1911, Robert Scott (Inggris) dan  Roald Amundsen (Norwegia) berlomba  untuk menjadi orang pertama yang  mencapai Kutub Selatan.Satu orang akan  menang, yang lainnya akan  mati.Scott, seorang kapten angkatan laut  Inggris, dalam perjalanannya  membawa sepatu es, makanan, air dan kuda  poni. Kuda-kuda poni ternyata  menjadi ide yang buruk; satu demi satu  meninggal karena membeku,Scott  dan orang-orangnya terpaksa menyeret  barang mereka sendiri.Ketika kru  Scott akhirnya mencapai Kutub Selatan  pada hari ke-78,mereka disambut  oleh pemandangan yang mengerikan:sebuah  bendera Norwegia milik Amundsen  telah ditanam di dalam es 33 hari  sebelumnya.Perjalanan pulang  mereka,Scott dan rombongan "sakit hati"nya  berjalan di melalui gurun  beku,membeku dan sering mengigau.Setelah  terperangkap dalam badai salju  yang ganas, Scott dan anak buahnya mati  kelaparan, di tempat yang hanya  berjarak 11 mil (18 km) dari suplai  depot mereka.Sebaliknya,perjalanan  sukses Amundsen praktis lancar,  ebuah penghargaan untuk ketelitian  perencanaan dan pelaksanaan tanpa  cacat. 
Edmund Hillary menaklukkan Gunung Everest

Pada Mei  1953,Edmund Hillary, seorang peternak  lebah Selandia Baru berpaling  menjadi seorang pendaki gunung, menjadi  orang pertama yang mencapai  puncak gunung tertinggi di dunia. Hillary  dan Sherpa Tenzing Norgay,  mitranya mendaki ke puncak berlomba dengan  sepasang pendaki lain,  Charles Evans dan Tom Bourdillon, yang akhirnya  terpaksa kembali pada  jarak vertikal hanya 300 meter dari puncak. Sengit  melawan angin, suhu  di bawah 0 C dan longsoran es yang berbahaya,  Hillary dan Norgay terus  menekan ke puncak, 29.028 kaki (8.848 m) di  atas permukaan laut dan  berhasil. Sejak saat itu, ratusan pendaki  mengikuti jejak mereka,  tetapi Hillary akan selamanya dikenal sebagai  orang yang pertama ke  puncak dunia. 
Perjalanan Charles Darwin dengan H.M.S. Beagle

Perjalanan 5  tahun Naturalis Charles Darwin  dengan HMS. Beagle telah mengubah wajah  ilmu pengetahuan modern dan  pemahaman kita tentang eksistensi manusia.  Setelah berhenti di sepanjang  pantai Amerika Selatan, Beagle  menjelajahi Kepulauan Galapagos, sebuah  kepulauan vulkanik terisolasi  di sekitar khatulistiwa. Di sanalah Darwin  melihat bahwa setiap pulau  terdapat spesies identik paruh burung-burung  finch yang berbeda dalam  ukuran dan struktur. Dari pengamatan ini  kemudian Darwin menyusun  teorinya tentang seleksi alam, proses evolusi  yang adaptif organisme  dengan karakteristik tertentu cenderung untuk  bertahan hidup dan  mewariskan sifat-sifat kepada keturunannya. 

Lindy memang  beruntung telah selamat dalam  3.610 mil (5.809 km) penerbangan dari  Long Island, New York ke Paris  pada 1927 di atas kapal bermesin tunggal  Spirit of St Louis. Untuk  membuat pesawat menjadi lebih ringan, dia  membuang rem, radio dan  parasut pesawatnya. Lindbergh terbang melalui  kegelapan, kabut dan hujan  es, pesawatnya sempat berada di ketinggian  hanya 10 ft (3 m) di atas  laut Atlantik yang dingin. Untuk tetap  terjaga selama penerbangan,  Lindbergh menjulurkan tangan ke luar  jendela dan merasakan udara dengan  wajahnya, bahkan mencoba istirahat  dengan satu mata tertutup pada satu  waktu. Ketika ia mendarat di Paris,  33 jam dan 30 menit setelah lepas  landas, Lindbergh disambut oleh  150.000 orang, yg merayakan dirinya  sebagai orang pertama yang terbang  tanpa henti melintasi Atlantik. 
Yuri Gagarin mengitari orbit bumi

Manusia  pertama di luar angkasa adalah kosmonot  Soviet, Yuri Gagarin, yang pada  12 April 1961, mengorbit planet Bumi.  Gagarin hanya berumur 27 tahun  ketika ia mengawaki Vostok, yang pada  dasarnya hanyalah pesawat kaleng  selebar 10 ft (3 m) yang dipasang pada  roket tiga-tahap."Bumi berwarna  biru ,itu menakjubkan," kata Gagarin  melalui radio ke stasiun kontrol  di Bumi, Ia membuat satu lingkaran  penuh mengelilingi bumi, terbang  lebih dari 110 mil (177 km) di atas  planet ini. Petualangan 108 menit  Gagarin menjadi lebih mengerikan,  mengingat bahwa dia tidak memiliki  navigasi kendali atas pesawat ruang  angkasa. Gagarin meninggal pada  tahun 1968, setelah menabrak sebuah  pesawat tempur MiG dalam  penerbangan latihan. 
Robert Peary mencapai Kutub Utara

Kutub Utara  dan Selatan adalah dua sasaran  utama para petualang pada awal abad  ke-20. Penjelajah telah mencoba  mencapai Kutub Utara dengan kapal,  kereta salju dan balon, tetapi semua  jatuh dan meninggal dalam  usahanya. Pada April 1909, Insinyur Angkatan  Laut Amerika, Robert  Peary, yang telah gagal mencapai Kutub Utara  sekali, berangkat untuk  mencoba lagi, kali ini ditemani oleh empat  mualim. Setelah 37-hari  perjalanan dingin di atas es, Peary dan timnya  menanam bendera Amerika  di utara bumi. 
Pelayaran Kon-Tiki

Pada tahun  1947, antropolog Norwegia Thor  Heyerdahl, membangun sebuah rakit  primitif yang terbuat dari kayu balsa  diikat bersama oleh tali rami,  dan berangkat dari Callao, Peru, untuk  suatu perjalanan di samudra  Pasifik. Misinya: untuk membuktikan bahwa  penduduk asli di Amerika  Selatan telah menetap di Polinesia sebelum  kedatangan Christopher  Columbus dengan berlayar di rakit primitif.  Mengatasi phobia air-nya,  Heyerdahl dan lima awak mengemudikan Kon-Tiki  secara darurat untuk 101  hari yang menakjubkan, berlayar 4.300 mil  (6.920 km) melalui badai dan  ikan hiu ganas sebelum terdampar di di  sebuah karang di Polynesia. Buku  Heyerdahl tentang petualangannya  menjadi best seller internasional,  kisah tentang seorang laki-laki yang  bersedia mengambil risiko hidupnya  untuk membuktikan suatu titik pada  umat manusia 
Albert Hofmann melakukan "LSD Trip"

Ilmuwan  Swiss, Albert Hofmann mengambil  perjalanan yang tak terduga, perjalanan  pikiran, pada April 1943 ketika  ia sengaja menelan salah satu penemuan  kimia, lysergic asam  diethylamide, LSD, melalui ujung jarinya. Dalam  waktu satu jam, Hoffman  melihat "sebuah aliran gambar fantastis, dalam  bentuk luar biasa dengan  intens, kaleidoskopis permainan warna".  Hofmann, bersemangat tentang  potensi zat psikotropika yang kuat, yang  ia bayangkan sebagai obat  psikiatris yang bisa menyembuhkan jiwa.Namun  tahun 1960-an banyak yang  meragukan keilmiahan obatnya. Hingga merujuk  Hofmann LSD kemudian  sebagai "masalah" karena banyak disalah gunakan  sebagai narkotika. Tapi  petualangan mental Hofmann masih menjadi  petualangan tanpa berpindah  tempat yang pertama di dunia, di antara  berbagai jutaan mil perjalanan  fisik laininya.  
Kapten  Matthew Webb berenang  menyeberangi selat Inggris

Pada 25  Agustus 1875, Kapten Matthew Webb, 27  tahun mantan perwira angkatan  laut Inggris, mencapai prestasi yang  banyak orang pikir mustahil:  berenang menyeberangi Selat Inggris. Arus  selat yang kuat dan suhu  dingin dianggap terlalu mengancam untuk setiap  perenang, tapi Webb  bertekad untuk membuktikan bahwa semua orang salah.  Diolesi minyak ikan  lumba-lumba untuk mengurangi tekanan arus selama di  air, Webb berjuang  melawan arus dan ikan pari selama hampir 22 jam,  tersiksa sejauh 39  mil (63 km). Akhirnya, ia mendarat di dekat Calais,  lelah tapi penuh  kemenangan. Pada abad berikutnya, rekor Webb telah  digandakan oleh  perenang lain lebih dari 1000 kali dan waktu yang telah  dipotong lebih  dari setengah, tetapi tetap tidak ada perenang di dunia  yang memiliki  imajinasi seperti Matthew Webb.

