Diusir dari negeri orang, namun disambut pahlawan di negeri sendiri. Itulah yang dialami Anna Chapman. Diusir dari Amerika Serikat (AS) karena dituduh menjadi mata-mata justru membuat Anna jadi kian populer di negeri asalnya, Rusia.
Awal Oktober ini Anna diundang ke Kazakhstan untuk menghadiri peluncuran roket yang membawa dua kosmonot Rusia dan seorang astronot Amerika ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. Pekan lalu, Senin 18 Oktober 2010, Anna datang ke kantor kepresidenan di Kremlin, Moskow, bersama sembilan rekannya yang juga diusir AS. Mereka menerima bintang penghargaan tertinggi untuk warga Rusia dari Presiden Dmitry Medvedev.
Tiga hari kemudian, Kamis 21 Oktober 2010, foto Anna dengan pose yang seksi muncul di sampul majalah hiburan, Maxim edisi Rusia. Pada sampul itu, dia hanya mengenakan pakaian dalam sambil memegang sepucuk pistol besar.
Dalam wawancara yang dimuat Maxim, perempuan 28 tahun itu melontarkan pendapatnya mengenai seks dan romantika. Bagi Anna, laki-laki itu terbagi dalam tiga tipe.
"Pertama adalah mereka yang bertipe primitif, maunya hanya seks. Tipe kedua adalah yang lebih pintar, yaitu yang ingin dicintai," tutur Anna, dalam penggalan wawancara yang dikutip laman harian The Baltimore Sun.
"Sedangkan tipe yang terakhir adalah mereka yang tidak hanya ingin dicintai, namun mereka juga ingin agar cinta itu akan menjadi yang terbesar dan yang paling mengesankan dalam hidup," lanjut perempuan yang bernama asli Anna Vasil’yevna Kushchyenko. Tentu saja dia menginginkan tipe pria yang terakhir.
Namun, Anna tidak menampik bahwa godaan bisa muncul kapan saja. "Godaan itu seperti cinta dan persahabatan, dimana-mana semua sama," ujar dia.
Diusir ke Rusia tidak membuat Anna jadi pengangguran. Selain mendapat bayaran yang tinggi sebagai model Maxim, dia pun baru-baru ini diangkat jadi penasihat teknologi untuk presiden salah satu bank terkemuka Rusia, FundService Bank.
Anna adalah satu dari sepuluh orang yang ditangkap Biro Investigasi Federal AS, FBI, akhir Juni lalu karena selama bertahun-tahun menyuplai informasi rahasia kepada badan intelijen Rusia. Pada 8 Juli lalu, mereka diusir dari AS sebagai program barter, karena pada saat yang sama Rusia juga membebaskan sejumlah mata-mata yang bekerja untuk Amerika dari penjara.
Anna sebelumnya pernah bekerja di Inggris dan menikahi seorang warga setempat, Alex Chapman, pada 2001. Dari pernikahan itulah Chapman mendapat paspor Inggris. Namun, empat tahun kemudian, mereka bercerai.
Sejak skandal mata-mata Rusia terkuak, perhatian media terfokus kepada Anna. Media menggambarkan dia sebagai seorang mata-mata berwajah cantik, namun berbahaya.(vivanews.com)