Gerombolan bangau liar di New York semakin menganggu dan membahayakan penerbangan di bandara setempat. Mengatasi masalah ini, ratusan bangau ditangkap, disuntik mati, lalu dimasak untuk para gelandangan.
Dilansir dari laman The Telegraph, Jumat, 17 Juni 2011, upaya memberantas bangau pengganggu ini telah dilakukan sejak tahun 1990an. Pada 2009, sebuah pesawat terpaksa mendarat darurat di sungai Hudson setelah mengalami rusak mesin lantaran seekor bangau terhisap masuk ke mesin jet.
Setelah peristiwa itu, sebanyak 800 bangau ditangkap dan disuntik mati setiap bulannya, pohon-pohon di sekitar bandara tempat hinggap bangau juga telah dipangkas. Namun jumlah mereka tidak berkurang, karena 25.000 bangau setiap tahunnya bermigrasi dari Kanada ke New York.
Pemerintah kota bahkan memberikan bayaran bagi mereka yang berhasil membunuh seekor bangau. Departemen Perlindungan Lingkungan Hidup AS (DEP) mengatakan, bangau yang mati ini kemudian dikirim ke Pennsylvania dan disiapkan untuk konsumsi para tunawisma dan gelandangan di New York.
"Daripada mengubur mereka, lebih baik dimasak. Kami ingin agar daging mereka tidak sia-sia," ujar juru bicara DEP.
DEP mengatakan bahwa saat ini diperkirakan terdapat lebih dari 250.000 bangau Kanada terdapat di New York. Sebanyak 170.000 di antaranya akan dimusnahkan untuk mengendalikan jumlah bangau.
Sebelumnya, pemerintah kota mengumpulkan dan membunuh mereka menggunakan gas, namun tindakan ini ditentang oleh kelompok pecinta binatang. Akhirnya, pemerintah menggunakan suntikan mati, atau euthanasia untuk mencabut nyawa para bangau.(vivanews.com)