Fenomena hacker (peretas) kembali memanas saat Ryan Cleary, penyerang situs pemerintah, tertangkap. Meski begitu, ada lima peretas paling jahat dalam sejarah.
Jonathan James, pria ini menjadi remaja pertama masuk penjara atas aksi pembajakan. James dihukum 16 tahun penjara saat itu.
"Saya hanya bermain-main. Hal menyenangkan bagi saya adalah melihat apa yang bisa saya lakukan,” katanya saat diwawancara PBS.
James selalu menargetkan organisasi profil tinggi. Ia pernah memasang ‘pintu belakang’ (DRTA) pada Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS). Melalui ‘pintu belakang’ ini, peretas ini mampu mengintip email sensitif dan mencuri username serta password pegawainya.
Selain Kemhan, pria yang dijuluki c0mrade ini juga pernah membobol komputer NASA.
Adria Lamo, peretas ini berhasil membobol New York Times dan Microsoft. ‘Peretas gelandangan’ ini mengatakan, "Saya punya laptop di Pittsburgh, dan baju ganti di D.C”.
Kejahatan Lamo terutama pada uji penetrasi untuk mencari celah keamanan kemudian mengeksploitasinya. Yahoo!, Bank of America, Citigroup dan Cingular adalah korbannya.
Kevin Mitnick, ‘peretas poster’ ini pernah masuk daftar buronan pihak berwajib. Kementerian Keadilan mengambarkan ia sebagai ‘penjahat komputer paling dicari di sejarah AS’.
Kejahatan pria ini difilmkan dalam, Freedom Downtime dan Takedown. Kejahatan terbesar pria ini adalah, menyusup jaringan komputer Digital Equipment Corporation dan mencuri perangkat lunak di sana.
Kevin Poulsen, pria yang juga dikenal sebagai Dark Dante ini diketahui membajak jaringan telepon radio LA, KIIS-FM, yang membuatnya berhasil mendapat sebuah mobil Porsche baru. Pihak berwenang menjulukinya ‘Hannibal Lecter kejahatan komputer’.
Robert Tappan Morris, putra mantan ilmuwan Badan Keamanan Nasional Robert Morris ini dikenal sebagai Morris Worm. Worm ini menjadi worm komputer pertama yang dilepas di internet. Hasilnya, ia menjadi orang pertama yang dikenai UU Penipuan dan Pelanggaran Komputer 1986.(inilah.com)