Jakarta, Sebagian besar orang mengalami sakit kepala akibat marah-marah. Ketika kemarahan muncul, maka otot-otot menjadi tegang dan otak melepaskan zat kimia yang dapat menyebabkan ledakan energi.
Kondisi ini memicu jantung untuk berdetak lebih cepat, meningkatkan tekanan darah, napas menjadi lebih cepat, aliran darah meningkat ke lengan, kaki dan wajah yang membuatnya menjadi memerah.
Ada beberapa jenis sakit kepala yang mungkin muncul saat seseorang sedang marah, seperti tension headache (sakit kepala seperti ada yang mengikat kepala dengan ketat) dan migrain (hanya terjadi di satu bagian kepala saja).
Seperti dikutip dari Livestrong, Senin (6/12/2010) sakit kepala yang muncul saat marah disebabkan oleh perubahan fisiologis yang terjadi di dalam tubuh.
Beberapa orang yang sedang marah memiliki kecenderungan memberikan tekanan pada rahang yang membuat otot di wajah dan kepala tegang, sehingga memicu sakit kepala.
Sementara itu beberapa orang lainnya menjadi sakit kepala akibat perubahan hormon yang mencegah pelebaran pembuluh darah di otak. Perubahan lain juga bisa menjadi pemicu seperti dehidrasi akibat keringat atau lupa minum dan ketegangan otot.
Sakit kepala yang muncul akibat kemarahan juga bisa menjadi gejala gangguan stres pasca trauma (post-traumatic stress disorder/PTSD), yang merupakan salah satu gangguan kesehatan mental. Jika seseorang pernah mengalami trauma tersendiri, maka sebaiknya mencari bantuan terapis.
Tidak ada cara khusus untuk mencegah sakit kepala akibat marah, karena hal ini tergantung dari bagaimana orang tersebut mengendalikan kemarahannya.
Tak ada salahnya untuk mencoba menenangkan diri seperti menarik napas dalam-dalam, mengalihkan perhatian atau rileksasi. Namun jika kondisinya semakin memburuk, kemungkinan ada kondisi lain yang menyebabkannya.
Sumber:http://www.detikhealth.com/read/2010/12/06/124634/1509834/763/habis-marah-marah-terbitlah-sakit-kepala?881104755