Polar Vortex mengakibatkan suhu udara dingin yang sangat
ekstrim. Bahkan paling dingin dalam 20 tahun terakhir di kawasan tengah
dan pantai Timur Amerika. Polar
Vortex adalah sistem bertekanan rendah yang tebal dan dingin. Udara
berubah arah sewaktu bergerak. Polar Vortex ini dimulai di Kanada.
Setelah melintasi perbatasan, pusaran itu bergerak jauh ke Amerika
tenggara.
Polar Vortex mengakibatkan suhu paling dingin dalam 20 tahun terakhir ke banyak kawasan di Amerika, demikian lapor Reuters.Anise
Jenkin, seorang warga yang tinggal di Washington DC mengatakan, "Saya
sudah mengenakan mantel, tiga sweater, dua blus dan pakain dalam khusus
musim dingin, tapi saya merasa seperti tidak mengenakan apa-apa."
Cuaca
sangat dingin itu juga mengejutkan pengunjung dari luar negeri. Seperti
Deepak dari India mengunjungi saudaranya di New York."Air mata baru saja mengalir dari mata saya dan kepala saya seperti membeku," kata Deepak seperti dilansir VOA.
Cuaca
ekstrim itu dimulai dengan sistem tekanan rendah di dekat Kutub Utara.
Udara kutub itu berhembus ke selatan dengan angin kencang. Udara dingin
itu melumpuhkan sebagian besar Amerika tengah, memaksa sekolah, kantor
pemerintah dan bisnis tutup.
Tapi Polar Vortex tidak memiliki dampak yang yang sama di wilayah lain.Camden Walker, wartawan Washington Post
menjelaskan, "Yang menarik, iklimnya justru lebih hangat di Alaska dan
di Greenland karena ketika udara dingin di Kutub Utara dan sekitarnya
terkuras, dan berhembus ke selatan, tidak ada lagi yang tersisa. Pada
dasarnya ini adalah gelembung yang berhembus ke arah kami di AS."
Walker
mengatakan, sistem cuaca itu bergerak dengan cepat ketika lewat tempat
seperti Washington. Tapi udara dingin dan angin kencang bertahan lebih
lama di Amerika tengah.
Pengaruh Polar Vortex
sangatlah luas. Perusahaan penerbangan membatalkan lebih dari 11 ribu
penerbangan selama empat hari. Cuaca dingin juga mengganggu layanan
kereta api.
Di selatan, Tennessee Valley Authority mencatat rekor
penggunaan energi listrik tertinggi karena pemilik rumah berjuang untuk
tetap hangat. Mereka dengan memasang mesin penghangat mereka pada
tingkat maksimum.
Dan bukan hanya Amerika Utara yang mengalami
dingin yang ekstrim. Di Samudra Pasifik, kapal penelitian Rusia terjebak
dalam es selama lebih dari seminggu.
Kapal Shokalskiy
meninggalkan Selandia Baru pada 28 November 2013. Kapal itu mengangkut
52 penumpang ketika terjebak. Mereka diselamatkan tanggal 2 Januari,
ketika sebuah helikopter menerbangkan mereka ke sebuah kapal pemecah es
Australia.