Tidak hanya mempesona dengan keindahan alamnya, arsitektur Bali yang sangat khas pun menjadi daya pikat tersendiri bagi para wisatawan. Buktinya, tidak sedikit orang yang mendirikan bangunan dengan gaya Bali di luar negeri. Tak tanggung-tanggung, harga yang dipatok untuk sebuah rumah gaya bali bisa mencapai jutaan dolar alias miliaran rupiah.
Seperti yang terjadi pada pasangan suami isteri Shari dan Peter Canepa asal Sebastopol, California, Amerika Serikat. Saking terpesonanya dengan arsitektur di Pulau Dewata ini, mereka pun membangun rumah dengan gaya khas Bali. Padahal sebelumnya mereka telah berencana membangun hunian bergaya Jepang saat baru membeli properti tersebut.
Di atas lahan seluas 8,3 hektare (ha) mereka mendirikan properti pribadinya seluas 4.500 meter persegi, yang terdiri dari empat kamar tidur dan empat kamar mandi. Properti tersebut juga memiliki satu guest house dengan garasi yang dapat menanpung tiga mobil dan gudang penyimpanan gandum.
Seperti yang dilansir WSJ Online, Selasa (14/2/2012), properti yang terletak di daerah peternakan dan ladang gandum tersebut telah dimasukkan dalam listing penjualan rumah seharga USD36 juta atau sekira Rp32,5 miliar (Rp9.038 per USD) termasuk perkebunan anggur, lapangan bola, dan hewan ternak yang dimiliki mereka.
Sang isteri, Shari Canepa yang merupakan seorang desainer interior langsung jatuh hati pada gaya-gaya bangunan khas Bali ketika pertama kali berlibur ke sana. Dia pun membawa pulang segala bahan yang terbuat dari bambu, seperti anyaman tikar, langit-langit, talang hujan, lonceng sapi, hingga mebel buatan tangan sebagai perabot rumah, yang dia sebut industri Asia.
Sedangkan Peter Canepa adalah pensiunan ahli fisika di program ruang angkasa Apollo. Dia membuat sebuah gudang anggur bawah tanah, yang dibentuk dari susunan 1.600 botol anggur. Uniknya ruang bawah tanah tersebut tidak memerlukan mesin pendingin karena suhunya tetap konstan 60 derajat.
Sumber : property.okezone.com