Friday, November 30, 2012

Tokek, Binatang Merayap Yang Mengagumkan

Banyak hal yang telah di pelajari dan di teliti oleh para ilmuwan.Tumbuhan dan hewan yang unik sekalipun tidak lepas dari pengamatan para ilmuwan dunia.Salah satu binatang unik yang mengagumkan adalah tokek.Apakah pembaca sekalian pernah melihat atau mendengar sekilas tentang binatang yang satu ini.Berikut ini ulasan singkat tentang tokek.


Tokek
Binatang merayap yang dikenal sebagai tokek dapat memanjat dinding serta bertengger terbalik di langit-langit.Ini berarti binatang merayap tersebut melawan gravitasi,bagaimana mungkin ini bisa terjadi?

Tokek bisa menempel bahkan di permukaan selicin kaca berkat ribuan struktur sehalus rambut yang disebut seta, yang ada di seluruh telapak kakinya. Kakinya tidak menghasilkan lem, tetapi memanfaatkan daya molekuler yang sangat lemah. Molekul pada kedua permukaan saling mengikat karena daya tarik yang sangat lemah yang disebut daya van der Waals. Biasanya, gravitasi dengan mudah mengalahkan daya tarik tersebut, itu sebabnya kita tidak bisa memanjat dinding hanya dengan menempelkan telapak tangan kita pada dinding. Tetapi, seta-seta kecil pada kaki tokek memperluas permukaan yang bersentuhan dengan dinding. Daya van der Waals, apabila dilipatgandakan melalui ribuan seta pada telapak kaki tokek, menghasilkan daya tarik yang cukup besar untuk menahan bobot tokek yang relatif kecil.

Para ilmuwan terkagum-kagum akan kemampuan tokek untuk memanjat permukaan yang licin—bahkan merayap di langit-langit yang licin—tanpa terpeleset.Ini membuat para ilmuwan rela membuang banyak waktu untuk menyelidiki lebih dalam tentang binatang merayap ini.

Para peneliti ingin membuat bahan perekat yang, seperti kaki tokek, dapat menempel pada permukaan yang licin. Bahan perekat ini bisa digunakan antara lain untuk berbagai keperluan medis,mulai dari perban yang tetap menempel meskipun basah hingga plester untuk menggantikan benang penjahit luka operasi.

Thursday, November 29, 2012

Mengenal Penyebab Utama Kerusakan Hutan


Apa penyebab kerusakan hutan yang begitu meluas?Biang keladinya bukan sekadar tekanan ledakan penduduk. Kawasan-kawasan subur di bumi dapat dengan mudah menopang populasi dunia—dan bahkan dalam jumlah yang jauh lebih besar.

Beberapa pemerintah mendesak para petani untuk mengubah tanah mereka menjadi tempat rekreasi, seperti tempat perkemahan, lapangan golf, atau taman margasatwa.
Lalu, mengapa hutan dunia menciut? Kita harus mencermati penyebab-penyebab kerusakan hutan yang sudah dapat di katakan sulit untuk di tanggulangi.



Jauh sebelum adanya ledakan penduduk, banyak pemerintah menjarah hutan demi mengejar kekuasaan dan kekayaan. Akan tetapi, setelah perang dunia kedua, gergaji mesin dan buldoser telah memungkinkan kerusakan hutan dalam skala yang lebih luas. Semakin banyak hutan yang rapuh dieksploitasi sebagai sumber pendapatan.

Perusahaan-perusahaan besar membeli areal tanah subur yang sangat luas dan menggunakan peralatan mekanis untuk menuai panenan siap jual. Karena diberhentikan dari pekerjaan, ribuan orang desa pindah ke kota. Namun, yang lainnya tergerak pindah ke hutan hujan. Lahan semacam itu kadang-kadang didengungkan sebagai ”tanah tanpa penduduk untuk penduduk tanpa tanah”. Pada saat orang-orang sadar betapa sukarnya berladang di tempat semacam itu, kerap kali itu sudah terlambat—hutan yang terbentang luas telah hilang.

Korupsi di kalangan pejabat juga telah berperan dalam menyebabkan kerusakan hutan. Izin penebangan mendatangkan banyak uang. Karena disuap, beberapa pejabat yang tidak jujur telah diketahui memberikan konsesi jangka pendek kepada perusahaan yang menjarah kayu dengan mengabaikan konservasi.

Akan tetapi, ancaman terbesar terhadap satwa liar di hutan bukanlah penebangan, melainkan pengubahan hutan menjadi lahan pertanian. Apabila tanahnya subur, dalam beberapa kasus pengubahan semacam itu mungkin dibenarkan. Tetapi sering kali, para pejabat yang korup dan tidak becus secara tidak perlu mengizinkan penebangan hutan yang tidak akan pernah bisa pulih ke kondisi semula,dan akhirnya kerusakan hutan tidak dapat di elakkan lagi.

Para kriminal juga merusak hutan. Penebang ilegal dengan diam-diam memotong pohon yang berharga, bahkan yang di taman-taman nasional. Kadang-kadang mereka menggergaji gelondongan menjadi papan langsung di hutan—praktek yang boros dan ilegal. Penduduk setempat dibayar untuk membawa kayu dengan sepeda atau bahkan pada punggung mereka. Lalu, untuk menghindari pos-pos pemeriksaan, truk-truk mengangkutnya melewati jalan-jalan gunung yang sunyi setelah hari gelap.

Jadi, deforestasi dan hilangnya satwa liar bukanlah akibat yang tak terelakkan dari peningkatan populasi. Hal itu sering diakibatkan oleh pengelolaan yang salah, perdagangan yang tamak, kejahatan, dan pemerintah yang korup. 
Related Posts with Thumbnails

Blog Archive

Bloggers - Meet Millions of Bloggers Lifestyle Blogs - Blog Rankings