Penyakit stroke termasuk salah satu jenis penyakit yang mengancam jiwa manusia. Jika salah satu bagian saja dari otak tidak mendapat oksigen, sekalipun hanya beberapa detik, fungsi-fungsi neuron yang rumit dapat terganggu. Jika ini berlangsung lebih dari beberapa menit, terjadi kerusakan otak karena sel-sel otak mulai mati berikut fungsi-fungsi yang dikendalikannya. Kondisi ini disebut iskemia, tidak adanya oksigen yang terutama disebabkan oleh penyumbatan arteri. Kerusakan lebih lanjut terjadi atas jaringan otak karena tidak adanya oksigen memicu serangkaian reaksi kimia yang mematikan. Akibatnya adalah penyakit stroke. Stroke juga terjadi sewaktu pembuluh darah pecah, membanjiri otak dengan darah dan memutuskan sistem komunikasi otak. Ini mengganggu aliran kimiawi dan elektris ke otot dan mengakibatkan cedera pada jaringan otak.
Tiap-tiap penyakit stroke berbeda, dan stroke dapat mempengaruhi tiap-tiap orang dengan cara yang nyaris tidak ada batasannya. Meskipun tidak seorang pun menderita semua konsekuensi yang mungkin timbul akibat penyakit stroke, dampaknya bisa berkisar dari yang ringan dan nyaris tidak terlihat hingga yang parah dan terlihat serta menyakitkan. Daerah otak yang terkena stroke menentukan fungsi tubuh mana yang rusak.
Penderitaan yang paling umum adalah kelemahan atau kelumpuhan pada anggota tubuh bagian atas atau bawah. Umumnya, ini terbatas pada satu sisi tubuh, yakni sisi yang berlawanan dengan sisi otak yang terkena penyakit stroke. Oleh karena itu, kerusakan otak kanan mengakibatkan kelumpuhan sisi kiri, dan kerusakan otak kiri mengakibatkan kelumpuhan sisi kanan. Beberapa orang boleh jadi dapat menggunakan kembali lengan atau kakinya, namun mendapati bahwa gerakan otot-otot mereka tidak teratur dan adakalanya tersentak-sentak seolah-olah bergerak tanpa kendali.
Lebih dari 20 persen para penderita penyakit stroke akan mengalami kejang, dalam bentuk episode-episode gerakan yang tak terkendali, biasanya disertai hilangnya kesadaran. Juga, perasaan nyeri serta perubahan dalam indra persepsi adalah hal umum.
Konsekuensi penyakit stroke bisa termasuk penglihatan ganda dan susah menelan. Jika pusat sensoris dari mulut dan tenggorokan rusak, korban stroke bisa mengalami keadaan-keadaan yang memalukan, seperti meneteskan air liur tanpa kendali. Salah satu dari kelima indra dapat terpengaruh, mengakibatkan gangguan pada penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan perabaan.
Gejala penyakit stroke :
-Kelemahan, mati rasa, atau lumpuh pada wajah, lengan, atau kaki, khususnya pada salah satu sisi tubuh secara mendadak.
-Penglihatan kabur atau redup secara mendadak, khususnya pada satu mata; satu episode penglihatan ganda.
-Sulit berbicara atau memahami kalimat yang sederhana.
-Merasa pusing atau kehilangan keseimbangan atau koordinasi, khususnya sewaktu dibarengi dengan gejala-gejala lain.
-Sakit kepala mendadak yang tidak dapat dijelaskan dan sangat hebat-sering kali dilukiskan sebagai ”sakit kepala terburuk yang pernah dialami”.
-Mual dan demam mendadak-berbeda dengan penyakit akibat virus dari kecepatannya menyerang (dalam hitungan menit atau jam, bukannya beberapa hari).
-Kehilangan kesadaran untuk waktu singkat atau menurunnya kesiagaan selama beberapa waktu (pucat, bingung, kejang-kejang, koma).