HIV, atau human immunodeficiency virus, adalah virus yang menghilangkan kekebalan tubuh manusia dan dipahami sebagai penyebab AIDS. Pengetahuan dan keahlian medis modern telah memungkinkan para peneliti mengetahui gejala HIV di tubuh manusia dan mengembangkan kombinasi obat yang menawarkan harapan baru bagi pengidap HIV.
Tidak banyak masyarakat yang memahami bagaimana sebenarnya gejala HIV. Patut diketahui, Yang membuat virus HiV begitu memautkan adalah fakta bahwa ia menyerang dan melumpuhkan sel-sel utama, termasuk sel-sel darah putih yang dibuat tubuh untuk membantu menangkal penyakit. Sel-sel darah putih ini (yang disebut limfosit T-4) adalah pertahanan tubuh yang utama terhadap penyakit.
Bila sel-sel darah putih ini dilumpuhkan oleh virus HIV, sel-sel tersebut tidak dapat melakukan tugasnya. Maka, gejala HIV tahap awal mulai tampak. Infeksi-infeksi yang tadinya tidak berbahaya kini mengancam jiwa. Ini termasuk virus-virus lain, parasit, bakteri, jamur, atau berbagai macam kanker.
Jika gejala HIV mulai kelihatan, ketahanan tubuh pun menurun Karena tubuh tidak dapat lagi melawan infeksi-infeksi, virus HIV berkembang sampai korbannya meninggal. Infeksi-infeksi ini disebut oportunistik. Mereka mengambil manfaat dari kesempatan yang ada akibat sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Beberapa gejala HIV adalah:
-rasa lelah yang berkepanjangan dan tanpa sebab
-kelenjar-kelenjar yang membengkak selama berbulan-bulan
-demam yang terus-menerus atau berkeringat pada malam hari
-terus murus-murus (diarrhea)
-berat badan turun tanpa sebab
-luka-luka hitam pada kulit atau selaput lendir yang tidak bisa sembuh
-batuk-batuk yang berkepanjangan dan tanpa sebab
-adanya lapisan putih tebal pada lidah dan dalam kerongkongan
-mudah memar atau pendarahan tanpa sebab
Gejala HIV tahap awal sering disebut ”AIDS Related Complex” (Kompleks yang Berhubungan dengan AIDS), atau ARC. Mengingat kecepatan infeksinya yang sedemikian meresahkan, obat yang benar-benar dibutuhkan sekarang juga. Jadi, para peneliti medis telah berjuang tanpa kenal lelah untuk memerangi HIV. Semoga perjuangan tak kenal lelah peneliti medis segera membuahkan hasil yang positif.