Ngengat atlas (Attacus atlas) adalah ngengat terbesar di dunia dengan bentangan sayap 25-30 cm. Jenis ngengat ini banyak ditemukan di wilayah Asia Selatan, Asia Tenggara termasuk Indonesia, dan Papua Niugini.
Fotografer asal India, Sandesh Kadur, baru-baru ini berhasil mengabadikan keindahan ngengat ini lewat kamera. Saat berjalan pagi hari melewati wilayah Arunachal Pradesh di timur laut India, ia melihat ngengat raksasa ini tengah bertengger di tepi lubang jalan. Kadur pun mengambil kamera untuk memotret hewan tersebut.
Seperti hendak menunjukkan kecantikannya, ngengat raksasa itu pun memajukan tubuh dan melebarkan sayapnya agar bisa terlihat sebaik mungkin. Peristiwa ini berlangsung beberapa menit.
Seperti dideskripsikan New Scientist, ngengat raksasa itu tampak memukau. Corak yang mencolok pada sayapnya menunjukkan keinginan spesies itu untuk menakuti mangsa, persis seperti strategi ular berbisa.
Selesai memotret, Kadur berpikir bahwa ngengat itu tak aman berada di jalan raya. Ia memutuskan untuk memindahkan ngengat yang sering dianggap menyeramkan tersebut ke tepi jalan.
Ngengat raksasa dewasa tak memiliki hidup yang panjang, hanya punya kesempatan sebentar untuk bereproduksi. Saat akan bereproduksi, ngengat betina mengeluarkan aroma yang disebut feromon untuk menarik pejantan. Telur ngengat raksasa membutuhkan 8-14 hari untuk menetas. Saat menjadi kepompong, jenis ngengat ini dimanfaatkan untuk produksi sutra.
Sumber : sains.kompas.com