Jerapah adalah yang tertinggi di
antara semua binatang. Dari kuku kaki hingga tanduk, tinggi jerapah jantan
dewasa dapat mencapai lebih dari 5,5 meter. Pada hieroglif orang Mesir
kuno, jerapah melukiskan kata kerja ”memprakirakan” atau ”meramalkan”, mengingat
tingginya yang luar biasa serta kemampuannya untuk melihat jauh.
Berdiri di antara sekumpulan
zebra, burung unta, impala, dan binatang tanah datar lainnya di Afrika, jerapah
bertindak bagaikan menara penjaga. Tingginya serta penglihatannya yang sangat
baik memungkinkannya melihat jauh dan segera mendeteksi bahaya apa pun yang
datang mendekat. Oleh karena itu, keberadaan makhluk jangkung ini tentulah
membuat binatang lain merasa relatif aman.
Jerapah dirancang dengan luar
biasa untuk menjangkau dahan teratas di pohon-pohon yang tinggi, jauh di atas
jangkauan semua binatang lainnya kecuali gajah. Rancangan unik pada bibir
atasnya yang berdaya cengkeram serta lidah yang fleksibel memungkinkannya
dengan lembut memetik daun dari dahan yang ditumbuhi ranting dan duri yang
tajam.
Jerapah dapat mengkonsumsi hingga
34 kilogram sayuran sehari. Meskipun mereka dapat memakan beragam jenis
tumbuhan hijau, mereka lebih suka pohon akasia berduri yang tumbuh
jarang-jarang di dataran Afrika. Seekor jerapah jantan dapat menjulurkan
lidahnya sepanjang 42 sentimeter sewaktu mencari makanan. Leher jerapah
memiliki kelenturan yang luar biasa. Ini memungkinkan jerapah menoleh dan
memiringkan kepalanya yang panjang pada sudut yang menakjubkan seraya dia
dengan lincah menjelajahi dahan pohon bagian atas.
Menjangkau ketinggian tidak sulit
bagi jerapah, namun minum air tidaklah semudah itu. Sewaktu mendekati suatu
perairan, jerapah harus secara perlahan mengangkangkan kaki depannya lalu
merunduk untuk menjangkau air. Pada posisi yang canggung ini, jerapah
menjulurkan leher sepanjang-panjangnya sebelum dia dapat minum. Untunglah,
jerapah tidak perlu sering minum, karena dalam pola makannya, dia dapat
memperoleh cukup cairan dari daun yang mengandung banyak air.
Leher dan pinggang jerapah
dihiasi dengan jalinan garis-garis putih sempit yang membentuk kisi berpola
daun. Warnanya bervariasi mulai dari keemasan hingga cokelat gelap dan bahkan
hitam. Seraya bertambah usia, warna jerapah menjadi semakin gelap.