Pages

Monday, September 6, 2010

Mengapa Wanita Tak Suka Film XXX?

 Siapa pria yang tidak kenal Maria Ozawa alias Miyabi? Sebaliknya, tak banyak wanita yang ngeh dengan bintang porno asal Jepang itu. Dibandingkan dengan kaum pria, memang hanya segelintir wanita yang suka menonton film biru.

Penelitian menunjukkan, hanya 3 persen wanita yang mengakses situs porno. Jumlah ini sangat kecil dibandingkan dengan 26 persen pria. Sebenarnya, mengapa para wanita malu-malu atau tidak suka menonton adegan demi adegan di film biru?

Terlalu visual
Hampir semua film porno memang ditujukan untuk para penonton laki-laki. Wajar saja demikian karena gairah para pria memang gampang tersulut hanya oleh tampilan visual. Hal itu berbanding terbalik dengan kaum wanita yang membutuhkan keterlibatan emosi.

Karena itu, berbeda dengan film biru yang umumnya menampilkan adegan atau gambar vulgar, beberapa jenis film biru yang ditujukan untuk kaum wanita pada umumnya memiliki alur cerita. Bagi kaum wanita, seks seharusnya merupakan bagian percintaan para tokohnya. Jadi, tak perlu heran kalau wanita malas menonton film XXX yang biasanya langsung masuk ke adegan bercinta penuh nafsu membara.

Wajah pemainnya kurang menarik
Bagian tubuh yang paling penting dari seorang aktor film panas adalah penisnya. Mungkin ini sebabnya mengapa hanya sedikit aktor film dewasa itu yang bertampang lumayan. Adapun aktris-aktrisnya kebanyakan berdada superbesar hasil implan payudara dengan bentuk tubuh yang terlihat seperti hasil rekayasa. Sedikit banyak hal ini akan mengurangi minat para wanita untuk menemani Anda menonton film panas.

Penuh rekayasa
Bagi para pria, alur cerita kedua tokoh film panas itu mungkin tak penting lagi. Namun, banyak wanita yang mengharapkan setidaknya ada emosi yang ditampilkan dari adegan dua orang tanpa busana yang disaksikannya. Memang tidak pas mengharapkan aktor dan aktris film biru berakting seperti film sekaliber Oscar. Namun, paling tidak, diharapkan ada ilustrasi kedua orang yang saling menyukai.

Terlalu vulgar
Tak sedikit variasi seks dalam film biru yang terlalu liar, menyimpang, bahkan sadis. Adegan-adegan seks yang terlalu vulgar juga sering membuat para wanita justru merasa jijik.(kompas.com)