Pages

Monday, January 21, 2013

Zebra, Hewan Liar Dengan Ikatan Keluarga Yang Kuat


Zebra adalah binatang istimewa yang sifatnya sangat sosial. Setiap zebra membentuk ikatan kuat yang akan bertahan selama hidup. Meskipun sebuah kawanan besar mungkin terdiri atas beberapa ribu zebra, kawanan itu dibagi ke dalam banyak unit keluarga yang lebih kecil yang terdiri atas seekor pejantan dan para betinanya. 



Unit keluarga kecil zebra memelihara tatanan dengan secara ketat memisahkan setiap anggota berdasarkan urutan. Betina yang dominan menentukan pergerakan keluarga. Ia berada di depan, sementara betina lainnya dan anak-anak mereka mengikuti barisan sesuai urutan. Akan tetapi, akhirnya, zebra jantanlah yang memimpin. Jika ia ingin agar keluarganya berubah haluan, ia akan mendekati betina pemimpin dan mendorongnya ke arah yang baru.

Zebra senang berdandan, dan sudah hal yang lazim melihat mereka membersihkan bulu dengan saling menggosoki dan menggigiti sisi pinggang, bahu, dan punggung. Saling membersihkan bulu tampaknya memperkuat ikatan di antara setiap zebra dan dimulai ketika bayi-bayi zebra masih berumur beberapa hari. Jika ada anggota keluarga tidak dapat melakukan pembersihan, zebra-zebra yang gatal itu merasa lega dengan bergulingan di atas debu atau menggosok-gosokkan badan mereka ke pohon, gundukan rayap, atau benda tak bergerak lainnya.

Kehidupan zebra sarat dengan bahaya. Singa, anjing liar, dubuk, macan tutul, dan buaya, semuanya menganggap binatang seberat 250 kilogram itu sebagai mangsa empuk. Seekor zebra dapat berlari sampai 55 kilometer per jam, tetapi kadang-kadang diterkam saat lengah oleh pemangsa yang menggunakan cara intai-sergap. Singa menanti dalam persembunyian, buaya mengintai di bawah air yang keruh, dan macan tutul bersembunyi di balik kegelapan malam.

Pertahanan zebra bergantung pada kesiagaan dan kecekatan bersama dari anggota kawanan. Ketika kebanyakan zebra tidur di waktu malam, selalu ada beberapa yang terjaga, memasang telinga dan terus mengamat-amati. Jika seekor zebra memperhatikan ada pemangsa yang mendekat, ia akan menyuarakan suatu dengusan untuk menyiagakan seluruh kawanan. Sering kali, apabila seekor anggota kawanan sedang sakit atau tua dan tidak secepat yang lain, zebra-zebra lainnya akan sengaja memperlambat atau menunggu sampai zebra yang lambat itu dapat bergabung lagi dengan kawanan. Sewaktu bahaya mengancam, si jantan tanpa rasa takut mengambil posisi di antara pemangsa dan zebra-zebra betina, menggigit dan menendangi musuh sehingga ada waktu bagi kawanan untuk meloloskan diri.