Pages

Saturday, December 4, 2010

Pendiri Wikileaks Diburu Karena Kondom


London - Kepolisian Inggris Scotland Yard kemarin berjanji akan segera meringkus Julian Paul Assange, pendiri Wikileaks, sesuai dengan permintaan Interpol yang didasari surat perintah penahanan yang dikeluarkan pengadilan Swedia. "Jika surat itu sampai kepada kami dan kami tahu di mana dia berada, tentu kami akan meringkusnya," demikian dikatakan Scotland Yard.

Assange, 39 tahun, disebut-sebut bersembunyi di luar London. Ia tiarap sejak kemunculannya di Jenewa, Swiss, pada 5 November lalu. Assange diincar Amerika Serikat setelah mengunggah lebih dari 250 ribu dokumen milik Kementerian Luar Negeri dan lembaga milik negeri adidaya itu di seluruh dunia. Situsnya Wikileaks sempat dibanjiri pengunjung.

Juru bicara Gedung Putih, Robert Gibbs, justru menuding pembocoran ala Wikileaks ini bisa mengacaukan keamanan nasional. "Membahayakan diplomat-diplomat kami, agen-agen intelijen, dan orang-orang di seluruh dunia yang datang ke Amerika Serikat," ujar Gibbs. "Orang-orang yang mencari dukungan terhadap pemerintahan yang demokratis dan terbuka."

Cuma, Assange dikejar-kejar Interpol bukan karena kawat diplomatik itu muncul di WikiLeaks. Bukan pula karena tuduhan perkosaan atau pencabulan terhadap dua perempuan berumur 30 tahunan di Swedia pada saat ia menggelar konferensi di sana pada Agustus lalu. Ketika itu Assange disebut-sebut berhubungan intim dengan dua perempuan dalam tempo empat hari.

"Assange hendak diadili karena berhubungan seks tanpa kondom," demikian seperti dilansir media Inggris, The Daily Mail. Salah satu perempuan itu adalah seorang anggota panitia penyelenggara konferensi yang dihadiri Assange di Stockholm. Perempuan A, begitu media menyebutnya, bekerja sebagai Partai Sosial Demokrat di sana.

"Mereka belum pernah bertemu sebelumnya," demikian Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang dirilis The Daily Mail. Perempuan A ini, yang mengaku kagum kepada pendiri WikiLeaks itu, kemudian menawari Assange untuk menginap di rumahnya di Sodermain, Stockholm. Keduanya lalu pergi makan malam dan ketika pulang, hubungan intim pun terjadi.

"Tapi ada masalah dengan kondom," demikian seperti dimuat di BAP. "Perempuan A menuduh Assange sengaja. Assange mengatakan kondomnya lepas begitu saja." Tak lama keduanya berbaikan dan perempuan A ini datang ke seminar Assange keesokan harinya. Di seminar ini rupanya Assange kesengsem dengan perempuan B, yang berambut blonde.

Seperti juga perempuan A, cewek B mengaku nge-fan berat dengan Assange, yang baru saja mengunggah dokumen Perang Afganistan ke laman situs WikiLeaks. "Dia keren, berani, dan mempesona," kata cewek B itu kepada polisi. Belakangan hubungan itu berlanjut. "Cewek ini agak mencurigakan," kata seorang teman Assange.

Meski begitu, hubungan keduanya kian akrab. Seperti juga bersama perempuan A, Assange pun tidur dengan cewek B. Malah keduanya tidur di kamar tempat Assange pernah berhubungan intim dengan perempuan A, dua hari sebelumnya. Lama-kelamaan hubungan itu, kata cewek B, tak lagi menggairahkan. "Dia lebih peduli dengan komputernya," tuturnya.

Lalu entah bagaimana kisahnya, cewek B ini bisa mengontak perempuan A. Selanjutnya, keluarlah tuduhan pelecehan seksual itu. Belakangan jaksa senior di sana mengatakan tak ada tanda-tanda pelecehan seksual, apalagi pemerkosaan. Cuma, setelah kawat diplomatik itu membuat heboh dunia, kasus Assange kembali dibuka, dan ia pun diburu.

Sumber:http://www.tempointeraktif.com/hg/eropa/2010/12/04/brk,20101204-296690,id.html