Pages

Tuesday, November 30, 2010

"El Clasico", Kemenangan Sepak Bola Menyerang


Kemenangan memang bisa diraih dengan cara apa pun. Itu salah satu filosofi yang dituduhkan orang kepada pelatih Real Madrid Jose Mourinho. Namun, pada partai "El Clasico" antara Barcelona melawan Madrid, Senin atau Selasa (30/11/2010) dini hari WIB, membuktikan, sepak bola menyeranglah yang akhirnya menentukan kemenangan.

"El Clasico" ini diyakini menjadi ajang pertarungan sepak bola indah nan menyerang milik Barcelona, juga sepak bola "negatif" ala Mourinho yang sering menghalalkan banyak cara. Jika akhirnya Barcelona menang 5-0, maka itu semakin menandaskan bahwa sepak bola menyeranglah yang akhirnya menang.

Bukan hanya skor 5-0 bentuk kemenangan Barcelona. Namun, permainan atraktif dan cerdas yang diperagakan Blaugrana mungkin telah memenangi hati 5 juta lebih penonton pertandingan itu.

Real Madrid, seperti gaya khas pelatih Jose Mourinho, tampil lebih mengedepankan pertahanan. Sementara, bagi Barcelona, sepak bola adalah menyerang. Begitu peluit berbunyi, mentalitas mereka hanya maju dan menekan.

Rupanya permainan Barcelona jauh lebih efektif. Mereka mampu menguasai dua per tiga permainan atau 67 persen berbanding 33 persen. Barcelona juga mampu mengirim enam tendangan ke gawang dan lima di antaranya menjadi gol, sedangkan Madrid hanya mampu melepaskan dua tendangan tepat ke gawang.

Tak hanya itu, Madrid tampak panik dan kehilangan ide begitu ditekan Barcelona. Mereka cenderung segera mengamankan gawang tanpa sempat membuat perencanaan. Sebaliknya, Barcelona terus menekan saat bertahan atau menyerang.

Hasilnya sangat luar biasa. Kemenangan 5-0 sama saja mengabarkan bahwa sepak bola menyerang lebih baik daripada permainan defensif. Memang, Madrid tak seluruhnya defensif. Akan tetapi, mereka tak memiliki mentalitas menyerang secara total seperti halnya Barcelona.

Kedua tim sama-sama bertabur bintang. Pemainnya juga sama-sama punya kecerdasan tinggi. Namun, secara tim Barcelona lebih solid dan kuat.

Kecepatan, kreativitas, kekompakan, luasnya ide, ketepatan, irama, fisik, serta dukungan publik menjadi kunci kemenangan Barcelona.

Barcelona punya gerakan cepat dan dinamis dalam menyerang ataupun bertahan. Kreativitas mereka juga belum ada yang menandingi. Gerakan rumit yang dipadu umpan satu-dua membuat Barcelona seperti badai yang sulit ditahan. Bahkan, tim sekelas Madrid pun tak kuasa.

Kecerdasan Barca juga luar biasa. Para pemainnya bisa berpikir cepat dan menganalisis situasi dengan tepat. Yang paling menonjol soal kecerdasan tentulah Andres Iniesta, Xavi Hernandez, dan Lionel Messi. Namun, pemain lainnya tak terlalu jauh berbeda.

Mereka tak pernah mubazir dalam bergerak, mengolah bola, ataupun mengumpannya. Banyak gerakan dan aliran bola Barca yang sulit terbayangkan sebelumnya. Hebatnya, semuanya berjalan dalam kekompakan tinggi.

Dukungan publik sudah tak perlu diragukan. Stadion Camp Nou dipenuhi 100.000 orang yang mayoritas pendukung Barca. Lalu, kekuatan fisik Barcelona juga cukup prima. Mereka rata-rata berpostur kecil. Akan tetapi, mereka punya dinamika tinggi karena ditopang fisik yang baik. Bermain dengan selalu bergerak seperti Barcelona sangat melelahkan. Nyaris seperti bermain bola basket.

Maka, wajar jika Barcelona sering disebut sebagai tim terbaik saat ini. Mereka telah membuktikan dominasinya dalam lima tahun terakhir.

Sepak bola menyerang memang sempat dijauhi banyak tim karena dinilai terlalu riskan. Namun, Barcelona telah membuktikan bahwa gaya permainan ini sangat mengagumkan. Mereka mampu menyerang dengan efektif, tetapi juga bertahan dengan baik, juga menghibur dengan memuaskan. Menang pula dengan mengagumkan. Selain skor, statistik lain membuktikan.

Menyerang adalah pertahanan terbaik. Dan, menyerang adalah cara menang terbaik. Soal seperti itu, salah satu pesan yang bisa diambil dari pembantaian Barcelona terhadap Madrid di Camp Nou.

Sumber:http://bola.kompas.com/read/2010/11/30/0838562/El.Clasico..Kemenangan.Sepak.Bola.Menyerang-8