Pages

Sunday, September 26, 2010

Ciptakan Mata Uang Virtual

 Permainan online, merupakan salah satu alasan Facebook berkembang dengan cepat. Situs jejaring sosial ini pun merasa perlu membuat mata uang sendiri dalam game tersebut.

“Kami membutuhkan Credit untuk mendorong pertumbuhan transaksi barang virtual. Namun masih banyak dibutuhkan pengembangan di masa mendatang,” kata CEO Facebook Mark Zuckerberg.

Credit yang semacam mata uang virtual, saat ini masih dalam tahap pengujian. Sistem ini nantinya akan diupayakan untuk menghasilkan keuntungan bagi Facebook. Dengan demikian, situs jejaring sosial ini dapat merebut titel dominasi internet dari Google.

Credit nantinya akan menjadi sistem pembayaran mikro yang dapat dibuka melalui aplikasi apapun. Apalagi saat ini, jejaring sosial terbesar dunia ini memiliki jutaan aplikasi aktif. Ke depannya, beberapa fitur seperti musik, video atau artikel berita mungkin harus dikenai biaya.

Dengan Credit, pengguna memiliki satu mata uang yang dapat mereka belanjakan pada game apapun. Sistem ini serupa dengan App Store Apple Inc. Pengguna hanya sekali memasukkan kartu kredit atau akun PayPal untuk membeli aplikasi apapun.

Mata uang ini sebenarnya pernah dipakai dalam sebuah game populer Facebook. Bulan ini, Credit berhasil menjadi metode pembayaran eksklusif bagi game buatan Zynga, pengembang aplikasi nomor satu Facebook. Perusahaan ini diprediksikan bisa mengeruk laba hingga US$500 juta sepanjang 2010.

Dari aplikasi tersebut, Facebook memperoleh bagian 30% untuk permainan macam Mafia Wars dan Farmville. Sebelum akhir tahun, Facebook menargetkan Credit sudah bisa digunakan secara meluas. Lembaga periset Inside Network memprediksikan valuasi pasar ini bisa tumbuh hingga US$835 juta.

Sejumlah analis dan orang dalam industri ini menyatakan, Credit bisa mensejajarkan posisi Facebook dengan beberapa situs seperti PayPal, Google, Amazon dan transaksi online lainnya. Hal tersebut diungkapkan oleh Alex Rampell, CEO TrialPay, perusahaan iklan yang menawarkan Credit Facebook gratis bagi pembeli produk-produk tertentu miliknya.

“Jika mereka bisa mendapatkan 50 juta orang yang mau mendaftar kartu kredit, mengapa Facebook tidak,” katanya. Senada dengannya, Senior VP Boku, Ron Hirson, yang penyedia jasa pembayaran online melalui ponsel mengatakan hal sama. Ia menunjuk Facebook Connect sebagai salah satu caranya.

Sistem Credit juga didukung oleh teknisi besar dan tim produk yang jebolan PayPal. Seperti Deb Liu, mantan direktur strategi korporat PayPal yang sekarang menjadi menejer pemasaran Credit. “Credit memang mirip PayPal. Sebab itulah kami bergerak cepat dan mengubah industri.”

Saat ini, Credit memang belum menjadi pesaing PayPal atau sistem pembayaran lain. Februari lalu, Facebook telah menandatangai persetujuan dengan PayPal dan eBay. Credit kini bisa dibeli melalui PayPal serta menggunakan kartu kredit atau layanan pembayaran mobile.

Seiring perluasan Kredit, persaingan mendapat bagian pertumbuhan niaga dalam barang digital semakin ketat. Termasuk Apple, Google bahkan Amazon. Analis mengatakan ambisi Facebook mungkin mengalami kesulitan serupa Google dan Amazon.

“Facebook adalah perusahaan yang inovatif. Namun ada dua perusahaan inovatif besar lainnya, Google dan Amazon. Mereka telah mencurahkan banyak waktu dalam usaha pembayaran,” kata Mark Mahaney, analis Citigroup. Namun Mahaney menyatakan Facebook memiliki kesempatan yang sangat besar(inilah.com)