Pages

Monday, August 30, 2010

Mengecat Anjing Lagi Tren di Cina

Penggemar anjing di Cina sedang keranjingan tren baru: mengecat bulu binatang peliharaan mereka. Catnya pun tidak satu warna. Seekor anjing berbulu tebal disepuh cat hitam di sekitar mata, kuping, dan kaki. Sisanya tubuhnya dilumuri cat putih. Jadilah dia panda.

"Saya yakin dia menyukainya," ujar Li Changxian, pemilik anjing itu seperti dikutip CNN, Senin (30/8). Menurutnya, Kung Fu, nama anjing itu, selalu jadi pusat perhatian saban dibawa jalan-jalan. "Dia jadi mendapat belaian kasih sayang," katanya.

Pusat layanan hewan peliharaan, seperti Ruowen Pet Spa di Beijing kebanjiran order pengecatan bulu anjing. Seekor pudel di sepuh seperti mengenakan bikini. Di sebelahnya, mejeng pudel lain yang bernuansa hijau, seperti kura-kura. Namanya Raphael, yang diambil dari tokoh kartun Kura-Kura Ninja.

Menurut manajer Toko Rouwen, Guan Jing, proses pengecatan dimulai dengan memutihkan bulu si anjing. Lalu dimandikan, dikeringkan, baru dicat. Keseluruhan pengecatan memakan waktu hingga delapan jam.

Apakah pengecatan aman bagi hewan? Menurut pelaksana Pusat Pelayanan Hewan Peliharaan Beijing, Mary Peng, kebanyakan produk pewarna yang beredar di Cina tidak melakukan uji coba pada hewan. Sehingga, "terkadang bisa fatal," ujarnya. Dia mencontohkan banyak penjual kucing yang mengecat dagangan mereka hitam-putih agar harganya bisa melonjak. Akibatnya, kucing-kucing kecil itu sakit dan butuh perawatan intensif.

Namun manajer Toko Rouwen Guan Jing membantah tudingan itu. Menurutnya, produk yang dia gunakan terbuat dari bahan alami yang sudah teruji dan aman. "Tidak membahayakan walaupun terjilat," katanya. Pengecatan ini, dia melanjutkan, bahkan bisa membuat kesehatan hewan peliharaan meningkat. "Sebab orang akan lebih banyak memuji mereka, karena terlihat lebih cantik," katanya.(TempoInteraktif)