Pages

Tuesday, August 31, 2010

Kisah Eko Sukarno Jadi Marinir Amerika

 Ibadah puasa menjadi kewajiban setiap muslim di bulan Ramadhan. Seorang anggota militer Amerika Serikat (AS), Muhammad Eko Sukarno menceritakan suka dukanya menjalankan ibadah puasa di tengah gemblengan fisik.

"Di Marinir, kita ada latihan fisik tiga kali seminggu. Senin, Rabu, Jumat. Kalau yang hari Jumat itu, batalion, seluruhnya lari bareng, sekitar 3-5 mil. Setiap enam bulan sekali ada physical test, jadi kalau tidak latihan, rugi sendiri, nanti tidak lulus,” kata Eko, seprti dimuat situs VOAnews.

Meski berat, biasanya anggota militer tidak menghadapi masalah saat menjalani puasa Ramadhan. Latihan fisik tetap berlangsung seperti biasa.

Apalagi, Eko, yang kini menjadi anggota California Air National Guard, memiliki kiat mempersiapkan fisiknya menghadapi Ramadhan.

Sebulan sebelum Ramadhan, ia sudah berpuasa Senin-Kamis sambil ikut menjalani latihan fisik bersama para anggota lain.

Yang paling menantang adalah jika puasa bertepatan dengan musim panas -- dimana suhu sangat menyengat. Beberapa anggota militer muslim meminta dispensasi mengurangi sedikit porsi latihan fisiknya, atau membatasi waktu kegiatan di luar ruangan.

“Kebanyakan yang mengerti Islam, biasanya mengadakan latihan fisiknya sore-sore, bukan pagi hari. Kalau kita minta dispensasi untuk lari sore, biasanya dikasih, sebelum buka,” ungkap Eko.

Eko mengaku belum banyak anggota militer non muslim yang tahu soal puasa. Bagi mereka yang mengetahuinya, akan menghargai. Salah satu caranya, tidak makan di depan anggota uang berpuasa.

Meski Departemen Pertahanan AS pernah mengeluarkan angka resmi mengenai Muslim yang berdinas militer aktif, banyak kalangan memperkirakan jumlahnya jauh lebih banyak, hingga tiga kali lipat dari jumlah tersebut.

Sebab, ada anggota yang belum bersikap terbuka mengenai agama yang dianutnya.

“Tergantung individunya. Terbuka atau tidak. Kalau saya kan terbuka sekali pada mereka, jadi saya tidak pernah menutupi kalau saya Islam."

"Misalnya waktu sholat, saya pergi dan bilang akan sholat dulu. Jadi mereka tahu kegiatan saya sehari-hari. Nanti mau dekat-dekat puasa saya bilang saya mau puasa bulan ini. Jadi mereka tahu,” kata Eko.

Seperti halnya umat Islam di belahan Bumi lainnya, anggota militer AS yang muslim meningkatkan ibadah saat Ramadhan.

Misalnya, saat istirahat siang satu jam. Saat anggota lain makan siang, mereka mengerjakan salat, mengaji, dan berdzikir.

Saat Idul Fitri mereka akan mengadakan silaturahmi, baik dengan sesama anggota militer maupun masyarakat setempat di manapun mereka ditugaskan.

Islam adalah agama yang paling pesat pertumbuhannya di Amerika Serikat. CAIR atau Dewan Hubungan Islam-Amerika, organisasi Islam paling besar yang mengakomodasi kepentingan Muslim di Amerika menyebutkan jumlah penduduk Muslim di Amerika diperkirakan sekitar tujuh juta orang.

Departemen Pertahanan Amerika memperkirakan, sekitar 0,3 persen di antaranya menjadi anggota aktif militer Amerika.(Vivanews.com)